Terkait hal itu, BEI memanggil perwakilan anggota bursa (AB) dalam pertemuan tertutup selama 2,5 jam pada Senin (27/1/2020).
Pantauan CNBC Indonesia, persamuhan itu berlangsung mulai pukul 14.00 WIB dan baru tuntas pukul 17.30. Sayangnya, ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan pelbagai perusahaan sekuritas itu bungkam ketika dikonfirmasi.
Suasana keributan terpantau di luar ruangan, beberapa perusahaan sekuritas mengajukan nada keberatan karena tidak bisa bertransaksi lagi karena pemblokiran ini.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo membenarkan adanya adanya beberapa rekening saham yang dibekukan, hanya saja iya tak berkomentar lebih detil berapa jumlah rekening yang diblokir berikut perusahaan sekuritas yang diduga terlibat.
"Memang ada [beberapa rekening yang diblokir karena Jiwasraya]," kata Laksono Widodo di BEI, Jakarta.
Laksono menambahkan, pemblokiran itu dilaksanakan secara bertahap menindaklanjuti pemeriksaan Kejaksaan Agung. Ia juga tidak dapat memastikan kapan blokir itu dibuka kembali.
"Iya bertahap, tidak tahu [sampai kapan dibuka], ini kan pemeriksaan, bukan di ranah kami lagi," ujarnya.
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia, Uriep Budhi Prasetyo irit bicara kepada wartawan kala dikonfirmasi mengenai berapa jumlah rekening saham yang diblokir.
"Tanya yang berikan informasi," singkat Uriep.
Padahal, berdasarkan informasi yang beredar di kalangan investor, masalah permintaan pemblokiran rekening efek oleh Kejagung telah dibahas bersama dalam Rapat antara Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dengan Anggota Bursa pada Kamis, 23 Januari 2020. Namun dalam rapat tersebut dibahas sekitar 1.000 sub rekening efek yang sudah diblokir.
Menurut Kejaksaan Agung, jumlah rekening efek yang diblokor mencapai 800 rekening, jumlah itu bisa berubah, baik tertambah atau berkurang.
"Rekening efek yang disita, masih dalam pengembangan boleh jadi kurang atau bahkan lebih dari 800 rekening," ucap Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono saat dikonfirmasi, Jumat (24/1/2020).
(hps/hps)
"Begini" - Google Berita
January 27, 2020 at 06:22PM
https://ift.tt/2RVI2zE
Banyak Rekening Efek Dibekukan, Begini Penjelasan BEI - CNBC Indonesia
"Begini" - Google Berita
https://ift.tt/2SRqpmF
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment