TEMPO.CO, Bandung - Seekor monyet surili yang sempat berkeliaran dan ditangkap di Cianjur dipindah ke Bandung, Rabu 29 Januari 2020. atau sehari menjelang Hari Primata Indonesia. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat menyerahkan monyet langka dan dilindungi itu untuk menjalani rehabilitasi di pusat rehabilitasi primata Jawa milik The Aspinall Foundation di Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Menurut Kepala Perawat Satwa di pusat rehabilitasi itu yang juga yang menangani evakuasi monyet surili tersebut, Sigit Ibrahim, kondisi surili tergolong baik. Pakan yang diberikan petugas BKSDA berupa sayuran mentah seperti buncis, timun, dan kacang panjang dilahap habis. “Agak sedikit dehidrasi karena kurang minum,” ujarnya saat dihubungi Tempo Rabu malam, 29 Januari 2020.
Dia menerangkan kalau identifikasi lengkap surili itu akan dilakukan dokter hewan di pusat rehabilitasi sambil pemeriksaan medis. Hingga Rabu malam itu jenis kelamin belum diketahui sementara umurnya ditaksir tiga tahunan. “Menjelang dewasa belum terlihat ada taring,” ujar Sigit.
Sigit juga menjelaskan bahwa pemindahan atau evakuasi surili sengaja dilakukan malam untuk menghindari kemacetan dan hawa panas. Sesampainya di Ciwidey pagi, surili itu dimasukkan ke kandang khusus karantina. “Selama tiga bulan sambil diperiksa kondisi tubuh, virus, dan penyakitnya.”
Dari kandang karantina selanjutnya akan dipindahkan ke kandang yang dihuni dua surili lain untuk bersosialisasi. “Kalau memenuhi syarat akan dilepas liarkan lagi,” kata Sigit. Perkiraan lokasi lepasliar di kawasan Gunung Tilu dan perbatasan Gunung Simpang.
Warga berhasil mengambil foto monyet langka surili yang terlihat berkeliaran di atap masjid di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu 19 Januari 2020. (Ahmad Fikri/Ist.)
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Jawa Barat, Lana Sari, mengatakan setelah penangkapan itu belum ada lagi laporan surili yang masih berkeliaran. Diduga masih ada dua ekor surili lain. Satwa endemik dan pernah dijadikan maskot PON itu berkeliaran di Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur sejak 17 Januari 2020.
Sebagian warga, menurut Lana, menganggap surili sebagai hewan jadi-jadian atau siluman. “Mungkin karena sering berpindah lokasi waktu berkeliaran,” ujarnya.
Setelah ada yang tertangkap, dugaan menguat kalau surili itu milik seseorang yang lepas. Ini karena temuan kalung di lehernya. Perilakunya juga, kata Lana, tidak seperti surili liar yang langsung menjauh begitu melihat orang.
"Begini" - Google Berita
January 30, 2020 at 05:39AM
https://ift.tt/36yb2CU
Surili Berkalung Asal Cianjur Telah Dievakuasi, Begini Kondisinya - Tempo
"Begini" - Google Berita
https://ift.tt/2SRqpmF
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment