KOMPAS.com - Mulai hari ini, umat muslim menjalankan ibadah puasa 2020. Rutinitas berpuasa menjadi hal yang biasanya dilakukan umat muslim selama bulan Ramadhan.
Berpuasa adalah kegiatan untuk menahan makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari.
Lantas apa sebenarnya efek dari berpuasa terhadap fisik orang yang menjalankannya?
Menjawab pertanyaan tersebut, Kompas.com menghubungi dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum.
Tan menjelaskan bahwa berpuasa pada dasarnya adalah pengurangan kalori dalam sehari, atau disebut dengan restriksi kalori (calorie restriction).
Baca juga: Sidang Isbat: Hilal Awal Ramadhan 2020 Cukup Tua, Ini Penjelasannya
Untuk diketahui, istilah restriksi kalori telah dikenal dalam berbagai studi sejak belasan tahun yang lalu sebagai upaya mencapai kondisi awet muda.
Pengaruh dari restriksi kalori ini pun beragam.
Hubungan antara pengurangan kalori dan umur panjang dipaparkan dalam jurnal The National Center for Biotechnology Information (NCBI).
Secara sederhana Tan menjelaskan, dengan melakukan puasa dan mengurangi kalori, gen bernama sirtuin yang ada dalam organel sel mitokondria akan aktif.
"Dan ini rahasia umur panjang (awet muda)," kata Tan kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
Untuk diketahui, gen sirtuin melalui pelbagai mekanisme yang cukup kompleks berperan dalam reparasi DNA dan mempertahankan telomer atau struktur pada kromosom.
Di mana apabila struktur itu semakin pendek, maka umur seseorang akan semakin memendek juga.
Baca juga: Puasa Sebelum Tes Darah, Kenapa Harus Dilakukan?
"Begini" - Google Berita
April 24, 2020 at 03:47AM
https://ift.tt/3auVodr
Benarkah Puasa Bikin Awet Muda? Begini Kata Ahli - Kompas.com - KOMPAS.com
"Begini" - Google Berita
https://ift.tt/2SRqpmF
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment